Kulit kaki pejalan yang berjalan di atas bara api tidak
terbakar atau melepuh. Ada dugaan orang-orang yang
melakukan itu menggunakan sihir karena tubuhnya tidak
hangus berjalan di atas api. Tapi ada penjelasan ilmiah
kenapa seseorang bisa berjalan di atas bara api tanpa
terbakar.
Yang pertama, kebanyakan aksi berjalan di atas api
mengggunakan api yang berasal dari potongan kayu.
Potongan-potongan kayu ini terdiri dari banyak senyawa
karbon, beberapa molekul organiknya mudah menguap
termasuk menguapkan air.
Molekul organik ini akan mudah untuk menguap jika
dipanaskan, karena panas yang dikeluarkan oleh api akan
menguapkan semua senyawa organik volatil (mudah
menguap) dan juga air. Sehingga yang didapatkan hanya
senyawa karbon yang hampir murni dan karbon adalah
merupakan salah satu unsur yang ringan.
Struktur dari karbon ringan merupakan penghantar panas
yang buruk, sehingga dibutuhkan waktu yang relatif lama
untuk mentransfer panas dari bara ke kulit seseorang.
Tapi jika bara yang dihasilkan berasal dari bahan logam,
maka perpindahan panas akan terjadi dalam waktu seketika
dan seseorang akan mendapatkan luka bakar parah.
Kedua, abu yang dihasilkan dari proses pembakaran juga
bisa bertindak sebagai penghambat panas atau lapisan
isolator, sehingga perpindahan panas ke kulit seseorang
akan menjadi lebih lambat.
Bukan berarti tidak mungkin terbakar sama sekali, karena
perpindahan panas masih bisa terjadi. Jika seseorang
berdiri diam di atas bara selama beberapa waktu, maka
orang tersebut pasti akan mendapatkan luka bakar yang
cukup serius.
Namun jika seseorang membatasi kontak kulitnya dengan
bara api misalnya dalam jangka waktu yang sangat singkat
atau berjalan dengan cepat, maka kaki tidak akan
mendapatkan panas yang cukup untuk membakar kulit.
Itulah kenapa aksi-aksi berjalan di atas api memang tidak
membuat seseorang terbakar. Tapi memang tidak mudah
melakukannya dan dibutuhkan keberanian, pengetahuan dan
keahlian tertentu.
Rabu, 24 Desember 2014
Mars Kosong Tak Berpenghuni Karena Diserang Alien Menggunakan Nuklir
Planet Mars kosong tak berpenghuni karena diserang alien.
Misteri Alien yang berada di Mars ini diutarakan Fisikawan
Plasma Dr John Brandenburg, dalam Rapat American
Physical Society di Illinois, Amerika Serikat. "Ini bukan
mengada-ada. Ada bukti penduduk Planet Mars dulu juga
musnah karena ditembak bom nuklir oleh ras alien yang
lebih cerdas. Alasannya sepele, karena Mars terlalu berisik,
seperti Bumi saat ini," tutur John.
Teori itu, kata dia, didasarkan data yang didapat
Xenon-129 (robot NASA) di atmosfer Mars. Juga terdapat
kepingan uranium dan thorium di permukaan Mars.
"Itu adalah contoh adanya ledakan akibat termonuklir,"
imbuhnya. John menuturkan, Mars dulu sama seperti Bumi.
Misalnya, memiliki iklim, rumah, tanah bercocok tanam,
kehidupan hewan, dan peradaban semaju orang Mesir kuno.
"Tapi, akibat planet itu terlalu berisik, karena penduduknya
banyak, ada ras alien yang kami yakini lebih cerdas tak
suka. Untuk memastikannya, kita harus pergi ke Mars
melakukan penelitian lapangan," tandasnya.
Dr Brandenburg mengatakan, Mars dulunya mirip Bumi,
rumah bagi hewan dan tanaman. Dan kehidupan makhluk
cerdas di sana sama majunya seperti bangsa Mesir Kuno di
planet kita. Hal itu, dia mengklaim, berdasarkan analisis
terhadap 2 area, salah satunya adalah Cydonia.
Di mana 'wajah di Mars' ditemukan. Menurut Dr
Brandenburg itu adalah artefak dari ras alien kuno. Di sana
lah, kata dia, ledakan nuklir memusnahkan peradaban di
Cydonia Mensa dan lainnya, termasuk di wilayah yang
disebut Galaxias Chaos.
"Analisis dari gambar terbaru dari Odyssey, MRO, dan Mars
Express memberikan bukti kuat objek arkeologi yang
terkikis di sana," kata dia. "Dengan mempertimbangkan
semua hal itu, data yang mengarah pada hipotesis Mars
sebagai situs pembantaian antarplanet dengan bom nuklir,
kini harus dipertimbangkan."
Dr Brandenburg menambahkan, teorinya bisa menjelaskan
Paradoks Fermi, kontradiksi antara perkiraan kemungkinan
keberadaan peradaban ekstraterestrial yang tinggi dengan
kurangnya bukti atau hubungan dengan peradaban semacam
itu.
Ia menyarankan misi mengirim manusia ke Mars harus
dilakukan sesegera mungkin. Untuk mengetahui apa yang
sebenarnya terjadi. Secara terpisah, ahli UFO Nigel Watson
mengatakan, Dr Brandenburg bukan yang pertama
menduga, makhluk Mars binasa karena ledakan nuklir.
Meski teori tidak kuat dan tak sahih, ia mengatakan, itu
adalah peringatan bahwa kita bisa melakukan hal yang sama
pada planet kita sendiri.
Dan menggarisbawahi keyakinan sejumlah ilmuwan bagwa
kita mungkin tak akan mendeteksi makhluk cerdas di luar
Bumi sebab, di suatu titik, peradaban kita akan musnah,
melalui bencana dahsyat maupun kehancuran yang
disebabkan diri sendiri.
cara dunia menghentikan israel
Cara dunia menghentikan Israel hanya dengan kekuatan tekanan dunia, demo secara damai, boikot produk Israel, merupakan cara yang tepat untuk menghentikan kekejaman Israel atas nama kemanusiaan. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry telah menelepon Netanyahu, untuk menawarkan bantuan, sebagai penengah dalam gencatan senjata."Tampaknya AS khawatir, tentang meningkatnya ketegangan di lapangan," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri.Demi menghentikan serangan roket yang mengakibatkan korban warga sipil, Kerry juga mengatakan, ia akan melibatkan para pemimpin regional. Hanya saja, belum ada penjelasan lebih rinci mengenai hal itu.Pihak Palestina pun berusaha menyelesaikan permasalahan ini. Rencananya Presiden Palestina, Mahmoud Abbas bakal meminta Sekjen PBB, Ban Ki-moon, agar menempatkan negara Palestina di bawah sistem perlindungan internasional PBB, demi mengatasi kekerasan di Gaza.Solidaritas untuk Gaza, memang terus mengalir dari seluruh dunia. Paus Franciskus bahkan mengimbau kepada para pemimpin dunia, agar terus berdoa, serta membantu diplomasi untuk menghentikan pertumpahan darah.Kabarnya, Menteri Luar Negeri Jerman dan Italia, tengah bersiap ke wilayah tersebut, dan turut mengupayakan gencatan senjata.Demi mendukung Gaza, di Paris, ribuan orang berunjukrasa memprotes tindakan Israel. Di Hongkong, India, Jakarta, dan kawasan asia lainnya pun aksi mendukung Gaza pun digelar. Sebanyak 3.000 warga Australia juga ikut mengutuk perbuatan Israel, atas nama kemanusiaan.