Rabu, 24 Desember 2014

Terungkap Berjalan di Atas Bara Api Mengapa Kaki Tidak Terbakar

Kulit kaki pejalan yang berjalan di atas bara api tidak terbakar atau melepuh. Ada dugaan orang-orang yang melakukan itu menggunakan sihir karena tubuhnya tidak hangus berjalan di atas api. Tapi ada penjelasan ilmiah kenapa seseorang bisa berjalan di atas bara api tanpa terbakar. Yang pertama, kebanyakan aksi berjalan di atas api mengggunakan api yang berasal dari potongan kayu. Potongan-potongan kayu ini terdiri dari banyak senyawa karbon, beberapa molekul organiknya mudah menguap termasuk menguapkan air. Molekul organik ini akan mudah untuk menguap jika dipanaskan, karena panas yang dikeluarkan oleh api akan menguapkan semua senyawa organik volatil (mudah menguap) dan juga air. Sehingga yang didapatkan hanya senyawa karbon yang hampir murni dan karbon adalah merupakan salah satu unsur yang ringan. Struktur dari karbon ringan merupakan penghantar panas yang buruk, sehingga dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk mentransfer panas dari bara ke kulit seseorang. Tapi jika bara yang dihasilkan berasal dari bahan logam, maka perpindahan panas akan terjadi dalam waktu seketika dan seseorang akan mendapatkan luka bakar parah. Kedua, abu yang dihasilkan dari proses pembakaran juga bisa bertindak sebagai penghambat panas atau lapisan isolator, sehingga perpindahan panas ke kulit seseorang akan menjadi lebih lambat. Bukan berarti tidak mungkin terbakar sama sekali, karena perpindahan panas masih bisa terjadi. Jika seseorang berdiri diam di atas bara selama beberapa waktu, maka orang tersebut pasti akan mendapatkan luka bakar yang cukup serius. Namun jika seseorang membatasi kontak kulitnya dengan bara api misalnya dalam jangka waktu yang sangat singkat atau berjalan dengan cepat, maka kaki tidak akan mendapatkan panas yang cukup untuk membakar kulit. Itulah kenapa aksi-aksi berjalan di atas api memang tidak membuat seseorang terbakar. Tapi memang tidak mudah melakukannya dan dibutuhkan keberanian, pengetahuan dan keahlian tertentu.

Mars Kosong Tak Berpenghuni Karena Diserang Alien Menggunakan Nuklir

Planet Mars kosong tak berpenghuni karena diserang alien. Misteri Alien yang berada di Mars ini diutarakan Fisikawan Plasma Dr John Brandenburg, dalam Rapat American Physical Society di Illinois, Amerika Serikat. "Ini bukan mengada-ada. Ada bukti penduduk Planet Mars dulu juga musnah karena ditembak bom nuklir oleh ras alien yang lebih cerdas. Alasannya sepele, karena Mars terlalu berisik, seperti Bumi saat ini," tutur John. Teori itu, kata dia, didasarkan data yang didapat Xenon-129 (robot NASA) di atmosfer Mars. Juga terdapat kepingan uranium dan thorium di permukaan Mars. "Itu adalah contoh adanya ledakan akibat termonuklir," imbuhnya. John menuturkan, Mars dulu sama seperti Bumi. Misalnya, memiliki iklim, rumah, tanah bercocok tanam, kehidupan hewan, dan peradaban semaju orang Mesir kuno. "Tapi, akibat planet itu terlalu berisik, karena penduduknya banyak, ada ras alien yang kami yakini lebih cerdas tak suka. Untuk memastikannya, kita harus pergi ke Mars melakukan penelitian lapangan," tandasnya. Dr Brandenburg mengatakan, Mars dulunya mirip Bumi, rumah bagi hewan dan tanaman. Dan kehidupan makhluk cerdas di sana sama majunya seperti bangsa Mesir Kuno di planet kita. Hal itu, dia mengklaim, berdasarkan analisis terhadap 2 area, salah satunya adalah Cydonia. Di mana 'wajah di Mars' ditemukan. Menurut Dr Brandenburg itu adalah artefak dari ras alien kuno. Di sana lah, kata dia, ledakan nuklir memusnahkan peradaban di Cydonia Mensa dan lainnya, termasuk di wilayah yang disebut Galaxias Chaos. "Analisis dari gambar terbaru dari Odyssey, MRO, dan Mars Express memberikan bukti kuat objek arkeologi yang terkikis di sana," kata dia. "Dengan mempertimbangkan semua hal itu, data yang mengarah pada hipotesis Mars sebagai situs pembantaian antarplanet dengan bom nuklir, kini harus dipertimbangkan." Dr Brandenburg menambahkan, teorinya bisa menjelaskan Paradoks Fermi, kontradiksi antara perkiraan kemungkinan keberadaan peradaban ekstraterestrial yang tinggi dengan kurangnya bukti atau hubungan dengan peradaban semacam itu. Ia menyarankan misi mengirim manusia ke Mars harus dilakukan sesegera mungkin. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Secara terpisah, ahli UFO Nigel Watson mengatakan, Dr Brandenburg bukan yang pertama menduga, makhluk Mars binasa karena ledakan nuklir. Meski teori tidak kuat dan tak sahih, ia mengatakan, itu adalah peringatan bahwa kita bisa melakukan hal yang sama pada planet kita sendiri. Dan menggarisbawahi keyakinan sejumlah ilmuwan bagwa kita mungkin tak akan mendeteksi makhluk cerdas di luar Bumi sebab, di suatu titik, peradaban kita akan musnah, melalui bencana dahsyat maupun kehancuran yang disebabkan diri sendiri.

cara dunia menghentikan israel

Cara dunia menghentikan Israel hanya dengan kekuatan tekanan dunia, demo secara damai, boikot produk Israel, merupakan cara yang tepat untuk menghentikan kekejaman Israel atas nama kemanusiaan. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry telah menelepon Netanyahu, untuk menawarkan bantuan, sebagai penengah dalam gencatan senjata."Tampaknya AS khawatir, tentang meningkatnya ketegangan di lapangan," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri.Demi menghentikan serangan roket yang mengakibatkan korban warga sipil, Kerry juga mengatakan, ia akan melibatkan para pemimpin regional. Hanya saja, belum ada penjelasan lebih rinci mengenai hal itu.Pihak Palestina pun berusaha menyelesaikan permasalahan ini. Rencananya Presiden Palestina, Mahmoud Abbas bakal meminta Sekjen PBB, Ban Ki-moon, agar menempatkan negara Palestina di bawah sistem perlindungan internasional PBB, demi mengatasi kekerasan di Gaza.Solidaritas untuk Gaza, memang terus mengalir dari seluruh dunia. Paus Franciskus bahkan mengimbau kepada para pemimpin dunia, agar terus berdoa, serta membantu diplomasi untuk menghentikan pertumpahan darah.Kabarnya, Menteri Luar Negeri Jerman dan Italia, tengah bersiap ke wilayah tersebut, dan turut mengupayakan gencatan senjata.Demi mendukung Gaza, di Paris, ribuan orang berunjukrasa memprotes tindakan Israel. Di Hongkong, India, Jakarta, dan kawasan asia lainnya pun aksi mendukung Gaza pun digelar. Sebanyak 3.000 warga Australia juga ikut mengutuk perbuatan Israel, atas nama kemanusiaan.